CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Sabtu, 02 Mei 2009

Duel Celtics-Bulls Disebut Paling Seru Dalam Sejarah NBA

LEADER: Bintang Miami Heat Dwyane Wade (atas kiri) terbang untuk mengeblok tembakan Ronald Murray dari Atlanta Hawks. Wade emndulang 42 poin dan Mengantarkan Heat menang 98-72 dan memaksakan game ke tujuh.


BOSTON - Duel Boston Celtics versus Chicago Bulls di ronde pertama playoff NBA 2009 begitu dahsyatnya, banyak pengamat menyebutnya sebagai duel playoff paling seru dalam sejarah.

Kedua tim begitu imbang, empat dari enam game yang sudah diselenggarakan berlangsung sampai perpanjangan waktu. Salah satunya dua kali overtime, dan yang terakhir Kamis lalu (30/4) sampai tiga kali overtime!

Gara-gara duel sengit itu, kedua tim sekarang berbagi skor 3-3. Game ketujuh sekaligus penentu diselenggarakan Sabtu malam di Boston atau pagi ini WIB. Tim yang memenangi game ketujuh ini akan melanjutkan langkah ke ronde kedua, menghadapi Orlando Magic. Yang kalah, langsung istirahat menunggu musim 2009-2010.

Dalam sejarah NBA, belum pernah ada seri playoff yang seketat ini. Maksimal, dua pertandingan overtime dalam satu seri.

Saking serunya, dalam hal pemirsa televisi di Amerika Serikat, seri ini mencatat rekor rating tertinggi saluran cable TV. Pertandingan keenam yang sampai tiga overtime itu misalnya. Menurut saluran TNT, pertandingan itu disaksikan oleh 5,35 juta pemirsa. Rekor sebelumnya dipegang duel Phoenix Suns versus Los Angeles Lakers pada 2006, yang ditonton 4,97 juta pemirsa.

Itu belum termasuk angka di berbagai penjuru dunia. Bisa dibayangkan, berapa banyak orang bakal menonton pertandingan penentu pagi ini WIB.

Catatan di ESPN sampai mengeluarkan komentar lucu. Kata mereka, yang paling menarik dari seri ini adalah bertanding sampai game ketujuh. Yang paling tidak menarik? Tidak ada game kedelapan!

Para pemain yang terlibat pun terus menyampaikan kekaguman mereka terhadap serunya seri ini. Paul Pierce, bintang Celtics, mengaku sempat berandai-andai menjadi penonton, bukan pemain. Dan dia merasa, kalau menjadi penonton pun rasanya pasti luar biasa.

"Ini luar biasa untuk semua penggemar. Segala uang yang dikeluarkan penggemar benar-benar terbalaskan," ucapnya seperti dikutip Associated Press.

Kendrick Perkins, rekan Pierce, mengaku salut atas perjuangan lawannya. Dari awal, mereka sudah sadar Bulls bukan lawan yang ringan. Tapi setelah mendatangkan John Salmons dan Brad Miller di pertengahan musim (dari Sacramento Kings), rupanya Bulls menjadi semakin garang.

"Andai tim itu utuh sejak awal musim, mereka pasti berada di urutan empat besar," kata Perkins.

Bulls memang memasuki babak playoff di urutan ketujuh. Karena itulah mereka menghadapi Celtics, yang berada di urutan kedua. Kalau sampai pagi ini WIB Bulls yang menang, maka tim itu pun menorehkan catatan spesial lain.

Mereka berpeluang menjadi ranking ketujuh pertama yang merontokkan ranking kedua sejak 1998. Waktu itu, New York Knicks menaklukkan Miami Heat. (aza)

Hasil Kemarin WIB

Atlanta Hawks 72 v Miami Heat 98

Kedudukan imbang 3-3

Catatan:

- Tuan rumah disebut terakhir

- Babak playoff berformat best-of-seven. Tim yang menang empat kali lebih dulu lolos ke babak berikutnya.

0 komentar: